Total Tayangan Halaman

Selasa, 13 Desember 2011

Mengejar keadilan Tuhan

Shalom,
Uang, jabatan, dan kedudukan, selalu memiliki kuasa utama untuk menggerakkan keadilan. Orang yang lemah, miskin, dan rendah seolah-olah selalu diabaikan, mereka sama sekali tidak memperoleh hak dalam keadilan. Keputusan keadilan sepertinya menerapkan sistem 'pilih kasih' dalam kehidupan dimana orang kaya akan selalu dengan mudah memanipulasi keadilan sedangkan orang miskin akan sulit menegakkan keadilan. Keadilan dunia seringkali dicemarkan dengan nafsu, sehingga keadi
lan itu dilihat seolah-olah memiliki pembagian atau tingkat-tingkat tertentu.
Banyak cara selalu dilakukan untuk membengkokkan keadilan, dan dalam kenyataannya, dunia menerapkan sistem keadilan yang bukan lagi bersifat netral sebaliknya memakai sistem 'pilih kasih' (yang kaya menindas yang miskin, dan yang besar menghancurkan yang kecil).
Tetapi keadilan Tuhan ialah murni, berbeda dengan dunia. Tuhan mengajarkan agar kita memandang keadilanNya yang benar dan tidak memanipulasinya seperti apa yang dilakukan dunia. Dalam Ulangan 16: 19-20 dikatakan, "Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar. Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar, supaya engkau hidup dan memiliki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu." Keadilan ialah hasil rata bagi setiap orang tanpa memandang siapapun orang tersebut. Namun tentang keadilan duniawi, Nabi Yesaya berkata, "Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran tersandung di tempat umum dan ketulusan ditolak orang." (Yesaya 59: 14). Keadilan yang menerapkan sistem 'pilih kasih', bengkok, tercemar bukan lagi menjadi standar yang utuh, itulah sebabnya orang-orang selalu memperjuangkan keadilan di luar hukum dunia dan terus mencarinya. Karena keadilan dunia yang diterapkan bukan lagi menjadi keadilan. Sebab itu Habakuk 1: 4 berkata, "Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik." Dunia dikendalikan oleh yang jahat dan keadilan itu dimanipulasi bukan lagi untuk semua orang, tetapi hanya bagi orang tertentu.
Tuhan melihat keluhan orang yang tertindas, yang terbuang dan yang terabaikan oleh segala manipulasi keadilan dunia ini. Itulah sebabnya Zefanya 2: 3 menuliskan, "Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.". Menyadari bahwa keadilan tidak lagi ada di dunia, dan melihat bahwa orang-orang tidak memperoleh keadilan, muncul pertanyaan: 'dimanakah keadilan itu sesungguhnya?'
Sekali lagi Zefanya berkata, 'Carilah Tuhan!'. Sebab pada mulanya Raja Daud juga berkata, "Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan." (Mazmur 26: 1). Keadilan yang murni hanya ada pada Tuhan, dima
na keadilanNya berjalan turut bersama-sama dengan kebenaran. Keadilan tidak memihak kepada siapapun kecuali orang benar.
Sahabat,
"Ia (Tuhan) senang kepada keadilan dan hukum." (Mazmur 33: 5a). Setiap dari kita tidak perlu terikat dengan keadilan palsu yang dunia tawarkan. Kita tidak perlu takut meskipun
sepertinya uang, jabatan ataupun kedudukan terus-menerus memanipulasi keadilan terhadap kita, karena kita tetap memiliki keadilan di dalam Tuhan. Keadilan yang Tuhan berikan dalam hidup kita tidak dapat ditawar dunia. Kita boleh miskin, lemah, dipandang rendah, difitnah, dan diperlakukan apapun oleh orang lain, tetapi Tuhan adalah adil dan Dia akan membela kita dengan keadilanNya!
Tuhan Yesus memberkati...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.