hampir setiap hal yang tidak kita sukai apabila dibuat oleh orang lain akan selalu mengundang kemarahan. Banyak hal yang terjadi membuat kita merasakan ketidaksabaran dan membuat kemarahan itu membara dalam hati kita. Alkitab memberitahukan dalam Mazmur 37: 7 yakni, "Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya." Tuhan mengajarkan kepada kita kesabaran dan hal ini dicermati oleh Daud dalam perkataannya melalui Mazmur 4: 4, "Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam." Tuhan memberitakan agar jangan ada orang lain yang melihat kemarahan anda, melainkan orang akan melihat kasih anda. Oleh sebab itu, ketika kemarahan memuncak dalam hati kita, Tuhan mengajarkan agar kita menutupinya.
Namun, menutupi kemarahan bukanlah dalam arti untuk menyimpan dendam, Daud kembali memperingatkan kita dalam Mazmur 37:8, bahwa "Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan." Bila kita mendalami maksud alkitab, maka kita akan mengerti bahwa pada awalnya kemarahan ditunjukkan untuk memperingatkan kesalahan orang lain dan bukan membalaskan kesalahan yang orang lain lakukan terhadap kita, tetapi kerap kali orang lain salah menafsirkan kemarahan atau mungkin malah kita sendiri yang salah mengeluarkan kemarahan kita, mengapa?
Karena mungkin kita marah dalam keadaan yang tidak tepat, pada saat yang tidak disengajakan oleh orang lain atau mungkin orang tidak menerima kemarahan kita, inilah alasan-alasan yang dapat memicu pertengkaran dan keributan diantara pribadi-pribadi manusia dan inilah alasan mengapa lebih baik kita berdiam diri dan bersabar daripada mengeluarkan kemarahan kita.
Sahabat, dalam Efesus 4: 26 dikatakan, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." Kemarahan akan berarti apabila dapat diletakkan dalam kondisi dan situasi yang baik, tetapi kemarahan dapat menumbuhkan pertengkaran apabila dilakukan dalam keadaan yang tidak mendukung serta dilakukan sambil mengeluarkan perkataan-perkataan yang tidak layak. Jadilah bijak dalam kemarahan dan ciptakanlah kemarahan yang positif untuk membangun pribadi dan karakter yang berkenan di hadapan Tuhan..........!!!
Tuhan Yesus memberkati...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.