Total Tayangan Halaman

Jumat, 18 Februari 2011

Cinta yang sejati

Shalom sahabat,
seringkali ketika kita mulai berbicara tentang hubungan percintaan, maka yang akan muncul di dalam pemikiran kita adalah hubungan yang dijalani antara sebuah pasangan (laki-laki dan perempuan). Banyak orang berpikiran sempit dalam hal seperti ini, tanpa disadari bahwa makna tentang cinta yang sejati mulai diabaikan dan dilupakan. Tidak jarang berita-berita yang membawa kabar-kabar buruk mulai bertebaran luas di kalangan masyarakat. Ketika orang-orang hanya mengawali cinta tanpa pemahaman yang baik dan benar, maka yang akan didengar pada akhirnya adalah kata 'putus' atau 'cerai'.

Cinta itu adalah anugerah apabila kita bisa mengenali dan memahami makna sebenarnya yang terkandung di dalamnya, Alkitab berbicara tentang cinta yang sejati. Bagaimana kita melampiaskan perasaan kita terhadap orang yang kita cintai?
Dalam Kid
ung Agung 8: 6 berkata, "Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!" Pernahkah kita berpikir mengapa Tuhan mengijinkan kita merasakan getaran cinta?Tuhan menempatkan Hawa di sisi Adam supaya Adam tidak merasakan kesepian (Kejadian 2), Tuhan membiarkan kita mampu merasakan sebuah arti cinta supaya kita tidak kesepian, tidak sendiri dan tidak merasakan kekosongan hati.

Tuhan tidak pernah menciptakan perasaan cinta yang kemudian melahirkan dosa, Imamat 11: 45 mengatakan, "jadilah kudus, sebab Aku ini kudus." Tuhan itu kudus dan apa yang diciptakan olehNya adalah kudus, sebab itu kita harus menyadari bahwa yang membuat cinta itu menjadi ternoda adalah pikiran-pikiran iblis. Saat orang mulai mengatakan 'cinta', dan mulai membuktikannya melalui hubungan seks di luar nikah, maka sesungguhnya tidak pernah ada cinta dalam perasaan orang tersebut. Roma 7: 5 menegaskan, "Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut." Cinta tidak pernah melakukan apa yang cela di mata Tuhan, tetapi pikiran iblis yang menguasai pikiran manusialah yang membuatnya melakukan kecemaran, sebab ketika kita merasakan apa yang ingin kita kenal diluar daripada Tuhan maka pada saat itu kita membiarkan iblis berbicara melalui pikiran kita dan menggerakkan kita untuk berbuat dosa. Tuhan seringkali mengingatkan kita, terkadang pikiran mampu menguasai hati. Yesus berkata dalam Markus 7: 20-23 yakni "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." Jangan mudah terbawa oleh perasaan yang maya, karena itu adalah permainan cinta dari iblis.

Cinta itu kudus dan seks adalah anugerah, apabila dilaksanakan pada tempat dan masa yang benar. Untuk itulah umat Tuhan khususnya kalangan-kalangan remaja perlu menyadari bahwa harus ada pemahaman dan pengajaran yang benar supaya jangan ada anak-anak Tuhan yang jatuh ke dalam dosa seksual. Kita perlu mengerti bahwa Allah di dalam kasihNya memberikan kepada kita rencana yang indah!
Dalam Yakobus 1: 17 dijelaskan bahwa, "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran." Tuhan memberikan anugerah kepada kita untuk dapat merasakan cinta dan mempraktekkan pembinaan cinta itu pada tempat karunia yang telah disediakanNya bagi kita, oleh sebab itu jangan terbawa oleh kepalsuan-kepalsuan yang diciptakan oleh iblis sebagai sandungan bagi kita karena apa yang Tuhan kerjakan adalah baik apa adanya.

Bila kita mempelajari makna sebuah cinta, maka kita akan mengerti makna yang ingin Tuhan sampaikan melalui tokoh Simson (Hakim-Hakim 16). Ketika Simson merasakan cinta terhadap perempuan yang salah, maka saat itu sebenarnya dia sedang menghancurkan anugerah Allah baginya dan mengijinkan iblis untuk mulai menariknya kepada dosa dengan membutakan pikirannya terhadap makna cinta yang sesungguhnya. Kemudian Simson jatuh ke dalam lubang kepalsuan cinta yang telah membuatnya lupa akan anugerah yang sudah Allah sediakan baginya. Hal yang sama juga dialami oleh salah seorang tokoh besar yang sangat diurapi oleh Tuhan yaitu Daud (2 Samuel 11). Daud melanggar hukum Allah dengan menginginkan Batsyeba, yang adalah isteri dari Uria dan Daud merencanakan hal yang pada akhirnya mencelakakan Uria karena cinta Daud kepada Batsyeba. Daud mulai salah memandang makna sejati dari cinta. Daud jatuh ke dalam dosa hanya oleh karena tipuan mata yang diperlihatkan oleh iblis kepadanya.

Sahabat, saat ini haruslah kita mulai banyak berpikir bahwa cinta bukan sekadar anugerah yang harus dinikmati, melainkan kita juga perlu lebih hati-hati dengan pemalsuan-pemalsuan yang iblis rancangkan terhadap kita. Kita tidak berjalan untuk menikmati nafsu cinta melalui seks bebas, kita tidak bergerak untuk membuktikan cinta melalui hubungan yang tidak wajar (ciuman, pegangan tangan atau pelukan), tetapi kita berlari di atas lautan cinta untuk menikmati anugerah yang telah Tuhan rancangkan dalam hidup kita, jadi mari jadikan makna cinta itu sebagai sesuatu yang layak untuk dinikmati sebagai anugerah dari Tuhan bukan sebagai nafsu yang dibuat-buat oleh iblis untuk menjatuhkan hidup kita di hadapan Tuhan......!!!
Tuhan Yesus memberkati.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.