Total Tayangan Halaman

Sabtu, 11 Desember 2010

Kehancuran dari kesombongan

Shalom sahabat,
kesombongan berarti menghargai diri sendiri secara berlebihan. Ada begitu banyak hal yang dapat menimbulkan kesombongan dalam diri seorang manusia, baik itu dalam hal perbuatan, perkataan, kekayaan, karya, prestasi dan sebagainya. Manusia cenderung jatuh ke dalam kesombongan oleh karena kebanggaannya yang terlalu berlebihan terhadap dirinya sendiri, tidak diragukan lagi bahwa orang yang memprioritaskan kesombongan adalah mereka yang tidak akan bertahan lama diatas apa yang dibanggakannya, mengapa?

Karena oleh kesombongan itulah, Tuhan akan menurunkan harkat dan martabat manusia serta menarik kembali setiap anugerah yang telah diberikanNya.


Dalam Alkitab diceritakan kisah kesombongan Nimrod bersama
para pengikutnya ketika membangun Menara Babel (Kejadian 11: 1-9). Kemegahan dalam diri manusia melahirkan sebuah kesombongan yang pada akhirnya menghancurkan hidup manusia itu sendiri sebagaimana tertulis oleh Firman Tuhan dalam Yesaya 29: 20a berkata, "Sebab orang yang gagah sombong akan berakhir..." Sikap kesombongan membuat manusia seakan-akan melihat dirinya berada diatas, manusia selalu ingin memuaskan diri sehingga manusia melupakan bahwa masih ada yang jauh diatasnya yang akan menjatuhkan dirinya sendiri. Dalam hal ini Roma 12: 3 menegaskan, "Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing." Orang yang memiliki ciri kesombongan dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Merendahkan atau menganggap remeh orang lain, padahal seharusnya kita menganggap orang lain lebih utama dari diri kita

2. Tidak bisa mengakui kelebihan orang lain.

3. Tidak bisa menerima teguran, bahkan menjadi marah bila dikatakan sombong.

4. Tidak memiliki prestasi sesuai dengan omongannya.

5. Tidak tulus dalam perkataannya/ berpura-pura seolah-olah rendah hati.

Sahabat, dalam Amsal 21: 4 dikatakan, "Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa." Oleh sebab itu jauhkanlah sikap kesombongan dari dalam diri kita serta mulailah saling berbagi dan menerima dalam setiap keadaan, segalanya adalah anugerah dan tidak ada satupun hal dari diri kita yang layak kita banggakan dihadapan Tuhan dan sesama kita, hancurkanlah kesombongan itu dan nikmatilah anugerah yang kita miliki, karena segalanya adalah milik Tuhan........!!!
Tuhan Yesus memberkati..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.