manusia tidak akan pernah bisa berhenti untuk berharap selama mereka masih hidup, manusia akan selalu berharap akan sesuatu hal dan dia tidak akan berhenti untuk berharap sebelum dia mengakhiri hidupnya.
Harapan itu berbicara tentang tujuan, harapan itu telah mengikat setiap daripada hidup manusia, dan harapan itu mendorong manusia untuk mencapai tujuan dan manusia tidak akan pernah berhenti untuk mengejar harapan sebelum mencapainya. Namun kadangkala manusia sering mengharapkan sesuatu hal yang tidak akan pernah dicapai olehnya, akibatnya ketika harapan itu menjadi jerat baginya dan menjadi kesia-siaan dalam hidupnya, manusia cenderung menyesal dan berputus asa. Hal ini karena manusia terlalu mengandalkan kemampuannya sendiri dan tidak memandang kepada Tuhan, manusia egois dan tidak memikirkan lebih jauh ke dalam apa yang mereka harapkan, Mazmur 33: 17 berkata, "Kuda adalah harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan, yang sekalipun besar ketangkasannya tidak dapat memberi keluputan." Sekalipun manusia mengerakkan seluruh kekuatannya, namun jika dia tidak mempertimbangkan tuntunan Tuhan, maka harapan itu akan menjadi sia-sia bagi hidupnya.
Harapan berkata tentang penantian, kita sering menantikan suatu hal yang belum datang kepada kita. Kita tidak tahu apakah harapan itu sudah sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak, dan kita sering bersikap egois untuk memperoleh harapan kita sekalipun kita menyadari akan ada sisi buruk ketika harapan itu datang menghampiri diri kita. Kita bertindak sesuai dengan cara kita sendiri, kita tidak lagi peduli lagi dengan baik tidaknya tindakan kita dalam mengejar harapan kita. Tuhan mengingatkan kepada kita agar kita jangan menjadi fasik ketika kita belum mencapai harapan itu, Amsal 11: 7 berkata, "Pengharapan orang fasik gagal pada kematiannya, dan harapan orang jahat menjadi sia-sia." Kita tidak perlu mengikuti aturan dunia yang mengejar harapannya dengan cara apapun, melainkan kita akan mengejar harapan itu dengan cara-cara yang Tuhan kehendaki kepada kita karena di dalam Dia, harapan itu akan menjadi sebuah kenyataan.
Ketika harapan terlekang oleh waktu, dan ketika harapan terhapus oleh kenyataan yang pahit
Kita hanya akan menyesali semua yang terjadi,
Kita menyesali pengabaian kita terhadap Tuhan, kita sesali keegoisan kita.
Tapi, ketika waktu menyatakan harapan kepada kita, yakni ketika harapan itu belum terakhiri
kita tahu bahwa di dalam Tuhan, harapan kita akan bersinar menghampiri kita
dan kita akan bangkit dari penyesalan kita dan menyadari bahwa sungguh harapan itu ada di dalam Tuhan.
Sahabat, adakalanya kita tidak akan menemui apa yang kita harapkan. Kita berjalan bagaikan orang yang tersesat, namun Tuhan menyatakan bahwa Dia pasti akan menunjukkan harapan itu kepada kita selama kita mau percaya akan keajaiban kuasaNya dan terus berjalan kepada Dia. Dalam Yeremia 29: 11, Tuhan menyatakan "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Tuhan sudah menyediakan semuanya, sebelum kita menyadari akan Dia. Karena itu sadarilah bahwa bukan dunia ini tersimpan harapan kita melainkan bahwa harapan kita hanyalah Tuhan sebab di dalam Dia, kita akan menemukan segala yang kita inginkan. Matius 6: 33 mengingatkan, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Maka dari itu, berharaplah di dalam Tuhan dan harapan itu tidak akan datang dengan sia-sia tapi Tuhan berjanji bahwa harapan itu akan datang membawa hal-hal terindah di dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.