Total Tayangan Halaman

Kamis, 14 Oktober 2010

Kesetiaan dalam perkara

Shalom sahabat,
Kesetiaan selalu berbicara tentang bagaimana cara kita untuk tetap memegang teguh pada apa yang telah kita yakini atau apa yang kita terima dari orang lain, kesetiaan menyatakan untuk tidak berbalik dari apa yang telah kita perhadapkan dalam hidup kita. Kita sangat dituntut untuk setiap dalam setiap perkara yang hadir dalam hidup kita. Kesetiaan adalah sebuah nilai yang sangat berharga, karena saat-saat ini orang-orang yang memiliki hati yang setia sudah tidak gampang untuk ditemui lagi. Tuhan sendiri sangat menuntut kesetiaan di dalam hidup kita, mengapa?

Karena sangat jelas dikatakan dalam 1 Korintus 1: 9 bahwa "Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia." Jika Tuhan kita adalah Pribadi yang setia, maka jelaslah bahwa kita sebagai anak-anakNya patut berlaku setia. Kita harus setia dalam setiap hal yang dipercayakan kepada kita baik dari Tuhan maupun dari manusia. Dalam Amsal 3: 3 dinyatakan, "Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu." Tuhan ingin agar kesetiaan itu sungguh-sungguh dapat kita terapkan, supaya kita jangan tersesat dan meninggalkan apa yang sudah Tuhan taruh dalam hidup kita. Yesus memberikan kepada kita perumpamaan-perumpamaan yang menyatakan betapa pentingnya kesetiaan itu di hadapanNya (baca: Matius 24: 45-51). Firman Tuhan dalam Yehezkiel 20: 19, "Akulah TUHAN, Allahmu: Hiduplah menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan lakukanlah peraturan-peraturan-Ku dengan setia." Tuhan nyatakan bahwa Dia adalah Tuhan yang setia, demikian jugalah kesetiaan itu wajib kita terapkan dalam pribadi kita karena ketika sebuah kepercayaan/kesetiaan yang Tuhan taruh dalam hidup, kita abaikan maka kita akan memperoleh yang namanya diskriminasi hidup. Kita takkan pernah memperoleh kepercayaan dari orang kembali dan akibatnya kita akan jatuh dan tidak akan pernah bangun lagi.

Orang yang setia adalah orang yang sudah berhasil membentuk suatu proses yang dalam dan teguh dalam setiap perkara yang dihadapi. Orang tersebut takkan terpengaruhi oleh setiap bujukkan ketidaktaatan dalam hidupnya dan dia tetap akan berjalan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan baginya. Kesetiaan seperti inilah yang Tuhan cari dalam hidup kita, selalu ada proses untuk membentuk hidup kita. Ketika kita sedang memikul suatu perkara, maka hendaklah kita jangan memandang perkara yang Tuhan berikan kepada orang lain tapi tetaplah pikul perkara itu walaupun hanya perkara yang kecil namun dari hal kecil itu maka Tuhan akan menumbuhkan kepada kita perkara-perkara yang besar dan dari sanalah akan terlihat bagaimana kesetiaan yang kita miliki dalam diri kita, sebagaimana yang ditegaskan dalam Lukas 16: 10 bahwa, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."

Sahabat,Tuhan kita sungguh adalah Tuhan yang setia, yang senantiasa bersama dengan kita dan menopang hidup kita. Maka dari itu, jangan pernah berbalik dari apa yang sudah ditetapkan dalam hidup kita, biarlah Tuhan melihat bahwa sungguh kita layak menyatakan pribadi kita di hadapanNya! Tuhan menjanjikan kepada kita dalam Wahyu 17: 14b, "Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." Semoga kesetiaan itu menjadi sebuah peneguhan yang sangat berarti bagi setiap kita sampai akhir hidup kita, dan biarlah kesetiaan itu akan menghasilkan janji-janji yang akan kita raih didalam Tuhan...!!!

Tuhan Yesus memberkati........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.