Ada banyak hal yang mungkin tidak kita mengerti itu terjadi dalam kehidupan kita. Kita kadangkala hanya diam dan berpikir bahwa memang semua itu harus terjadi. Ketika kita yakin bahwa apa yang kita lihat itu terjadi, maka itu merupakan bagian dari iman kita. "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibrani 11: 1). Iman telah mendasari jiwa setiap manusia dalam meyakini keberadaan Tuhan dalam hidup kita, setiap orang memiliki iman namun tidak semua orang dapat dikatakan beriman. Mengapa?
Karena iman mereka tidak bertumbuh dan tidak memberikan perubahan di dalam hidup mereka, itulah sebabnya mereka disebutkan sebagai orang yang tidak mempunyai iman. Di dalam Yakobus 2: 26 dijelaskan, "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati." Iman adalah bagian di dalam jiwa rohani kita, mungkin seseorang dikatakan memiliki iman, namun mari lihatlah apakah perbuatannya itu sudah mewujudkan bagian dari imannya? Iman tidak dapat hanya di lihat dari dalam hati manusia melainkan juga iman itu akan terpancar melalui perbuatannya sebagaimana tertulis dalam Yakobus 2: 22, "Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna."
Yakobus memberikan penjelasan bagaimana memiliki iman yang sempurna. Yakobus mengatakan dalam kitabnya di Yakobus 2: 21, "Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?" kemudian dilanjutkan di ayat ke-23, "Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: 'Sahabat Allah.'" Abraham merupakan Bapa orang percaya oleh karena Abraham memiliki imannya yang besar pada Tuhan dalam menantikan anak janji Allah baginya. Selain itu, Yakobus juga menyebutkan iman dari Rahab dalam Yakobus 2: 25, "Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?". Sangatlah jelas bahwa iman seseorang akan sangat berguna bila didasari oleh perbuatan-perbuatannya.
Sahabat, iman itu akan menjadi sempurna dihadapan Tuhan bila kita menyerapi iman itu dan memancarkannya dalam perbuatan kita. Iman itu menunjukkan bahwa kita sebagai milik Tuhan sebagaimana yang dituliskan dalam 1 Yohanes 5: 4, "sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita." Biarkanlah iman anda berakar didalam Tuhan, seperti yang tertulis dalam Kolose 2: 7, "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur." Dengan demikian iman kita tidak akan menjadi sia-sia dimataNya. Jadilah orang-orang beriman yang akan membawa kemuliaan Tuhan kepada dunia......
Tuhan Yesus memberkati.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.