Total Tayangan Halaman

Jumat, 02 Juli 2010

Pelita kehidupan

Alkisah di sebuah desa hiduplah seorang kakek yang buta. Pada satu malam, sang kakek akan pulang setelah mengunjungi rumah sahabatnya. Sahabatnya membekalinya sebuah lantera untuk dibawa pada saat perjalanan pulang. Sang kakek tertawa terbahak-bahak dan berkata, "apakah kamu lupa bahwa aku ini buta? untuk apa kamu memberikanku sebuah lantera?" Dengan lembut sahabatnya menjawab, "Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu." Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta. Dalam kagetnya, ia mengomel, "Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!" Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.

Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta. Kali ini si buta bertambah marah, "Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!" Pejalan itu menukas, "Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!" Si buta tertegun.. Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, "Oh, maaf, sayalah yang 'buta', saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta." Si buta tersipu menjawab, "Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya." Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.

Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita. Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, "Maaf, apakah pelita saya padam?" Penabraknya menjawab, "Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama." Senyap sejenak. Secara berbarengan mereka bertanya, "Apakah Anda orang buta?" Secara serempak pun mereka menjawab, "Iya.," sembari meledak dalam tawa. Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.
__________________________________________

Hidup kita seperti kakek tersebut, kita sebagai manusia telah dibutakan oleh dosa. Namun Yesus telah menerangi kehidupan kita sehingga kitapun bisa menjadi pelita untuk menerangi jalan orang lain.

Lukas 8: 16, "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya."
Hendaklah setiap perbuatan kita menjadi terang sehingga setiap orang dapat melihat perbuatan baik dan memuliakan Tuhan!!!
Demikianlah kita sebagai anak-anak terang dimata Tuhan, harus menerangi dunia yang gelap sehingga setiap orang dapat memuliakan nama Tuhan dan jangan pernah padamkan pelita anda, biarkan pelitamu tetap menyala hinggakedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya...!!!
Tuhan Yesus memberkati..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.