Sebuah bejana harus menjalani beberapa bagian pembentukan dari tanah liat untuk dapat menjadi sebuah bejana yang utuh dan sempurna. Bayangkanlah jika bejana itu bisa berbicara kepada manusia maka anda akan mendengar keluh kesahnya bukan?
Bayangkan saat bejana itu bisa berbicara kepada tukang periuknya:
(pada proses dimana tanah liat dibentuk haruslah sang periuk membanting dan meremas tanah tersebut agar kandungan air dalam tanah itu berkurang dan tidak lembap saat dibentuk)
Bejana: "arghh..... Hai manusia mengapa engkau membanting lalu meremas-remas tubuhku ini? tidakkah kamu tahu itu sakit?"
Periuk : "Diamlah, aku sedang membentukmu menjadi sesuatu yang lebih berarti"
Bejana: "Hentikan aku menderita disini, aku tidak tahan!!!"
Periuk : "Jangan membantah!"
(Kemudian ketika tanah liat itu sudah dibanting, maka periuk itu akan menggarap dan memotong tanah itu agar bagian yang kotor dapat dibuang)
Bejana: "Hey!! Mengapa engkau membagi-bagi tubuhku ini? Hentikanlah, kumohon!"
Periuk : "Diamlah, aku akan membuang kotoran-kotoran dalam tubuhmu!"
(tahap berikutnya bejana ini akan dibawa dalam roda putar, disinilah periuk akan menbentuk tanah seturut kehendaknya)
Bejana: "Oh tidak! kumohon hentikan, aku tidak tahan engkau telah menghancurkan tubuhku!"
Periuk : "Ya, tetapi aku akan membentukmu kembali menjadi lebih indah."
(lalu bejana yang telah dibentuk akan diperiksa kembali apakah ada goresan, tusukan, atau lubang. Bila ada, maka periuk ini akan menghancurkan bejana itu, menyusun kembali dan membentuk kembali bejana yang tidak sempurna tadi)
Bejana: "Hentikan, hentikan, aku tak tahan lagi! tahukah engkau sekarang tubuhku sudah kau buat hancur!"
Periuk : "aku akan memperbaiki bagian yang masih rusak dari tubuhmu!"
(Setelah bejana ini selesai dibentuk, bejana akan kembali diperiksa, apakah masih ada bagian ketidaksempurnaan itu. Bila tidak ada lagi, maka bejana akan menjalani tahap akhir dari pembentukkannya yaitu proses pembakaran untuk menjadikannya bejana yang utuh)
Bejana: "Tidak!!! Hentikan, apakah engkau ingin membunuhku? disini sangat panas, aku akan hancur!"
Periuk : "Lihatlah, hampir selesai!"
(Demikianlah dari tanah liat itu dibentuk menjadi bejana yang utuh dan lebih berguna, menjadi lebih keras dibanding tanah liat)
Periuk : [mengambil kaca] "Lihatlah, engkau telah sempurna! Dari tanah liat yang tidak berguna engkau menjalani berbagai proses yang sukar sehingga menjadi bejana yang indah."
Bejana : [bercermin] "Inikah aku? apakah ini sungguh aku?"
Periuk : "yah, itu engkau!"
(pada proses dimana tanah liat dibentuk haruslah sang periuk membanting dan meremas tanah tersebut agar kandungan air dalam tanah itu berkurang dan tidak lembap saat dibentuk)
Bejana: "arghh..... Hai manusia mengapa engkau membanting lalu meremas-remas tubuhku ini? tidakkah kamu tahu itu sakit?"
Periuk : "Diamlah, aku sedang membentukmu menjadi sesuatu yang lebih berarti"
Bejana: "Hentikan aku menderita disini, aku tidak tahan!!!"
Periuk : "Jangan membantah!"
(Kemudian ketika tanah liat itu sudah dibanting, maka periuk itu akan menggarap dan memotong tanah itu agar bagian yang kotor dapat dibuang)
Bejana: "Hey!! Mengapa engkau membagi-bagi tubuhku ini? Hentikanlah, kumohon!"
Periuk : "Diamlah, aku akan membuang kotoran-kotoran dalam tubuhmu!"
(tahap berikutnya bejana ini akan dibawa dalam roda putar, disinilah periuk akan menbentuk tanah seturut kehendaknya)
Bejana: "Oh tidak! kumohon hentikan, aku tidak tahan engkau telah menghancurkan tubuhku!"
Periuk : "Ya, tetapi aku akan membentukmu kembali menjadi lebih indah."
(lalu bejana yang telah dibentuk akan diperiksa kembali apakah ada goresan, tusukan, atau lubang. Bila ada, maka periuk ini akan menghancurkan bejana itu, menyusun kembali dan membentuk kembali bejana yang tidak sempurna tadi)
Bejana: "Hentikan, hentikan, aku tak tahan lagi! tahukah engkau sekarang tubuhku sudah kau buat hancur!"
Periuk : "aku akan memperbaiki bagian yang masih rusak dari tubuhmu!"
(Setelah bejana ini selesai dibentuk, bejana akan kembali diperiksa, apakah masih ada bagian ketidaksempurnaan itu. Bila tidak ada lagi, maka bejana akan menjalani tahap akhir dari pembentukkannya yaitu proses pembakaran untuk menjadikannya bejana yang utuh)
Bejana: "Tidak!!! Hentikan, apakah engkau ingin membunuhku? disini sangat panas, aku akan hancur!"
Periuk : "Lihatlah, hampir selesai!"
(Demikianlah dari tanah liat itu dibentuk menjadi bejana yang utuh dan lebih berguna, menjadi lebih keras dibanding tanah liat)
Periuk : [mengambil kaca] "Lihatlah, engkau telah sempurna! Dari tanah liat yang tidak berguna engkau menjalani berbagai proses yang sukar sehingga menjadi bejana yang indah."
Bejana : [bercermin] "Inikah aku? apakah ini sungguh aku?"
Periuk : "yah, itu engkau!"
Tuhan Yesus memberkati..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.